Pertanyaan:
Jika seseorang hendak mendakwahi orang lain, bagaimana ia memulai dan apa yang dibicarakannya?
Jawaban:
Tampaknya, bahwa yang dimaksud oleh penanya adalah mengajak orang lain ke jalan Allah. Berdakwah harus dengan hikmah, nasihat yang baik, sikap lembut, tidak kasar dan tidak mencela, memulai dengan yang paling penting lalu yang penting, sebagaimana yang dipesankan oleh Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam, apabila beliau mengutuskan para utusannya ke berbagai pelosok negeri, beliau menyuruh mereka untuk memulai dengan yang paling penting lalu yang penting. Kepada Mu’adz bin Jabal saat beliau mengutusnya ke Yaman, beliau berpesan,
“Ajaklah mereka untuk bersaksi bahwa tiada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa sesungguhnya aku adalah utusan Allah. Setelah mereka mematuhi itu, beritaulah atas mereka pelaksanaan lima kali shalat dalam sehari semalam. Setelah mereka mematuhi itu, beritahuilah meereka bahwa susungguhnya Allah telah mewajibkan zakat atas mereka yang diambil dari yang kaya untuk disalurkan kepada yang miskin di antara mereka.”
(HR Al-Bukhari dalam az-Zakah (1458), Muslim dalam al-Iman (19) )
Yaitu memulai dengan yang paling penting, lalu yang penting dengan memilih kesempatan, waktu dan tempat yang tepat dan sesuai untuk berdakwah. Adakalanya saat yang tepat adalah mendakwahinya di rumahnya dengan mengajaknya berbincang-bincang, adakalanya juga cara yang tepat adalah dengan mengajaknya berkunjung ke rumah seseorang agar didakwahi, adalalanya pula pada saat-saat lainnya. Yang jelas, seorang muslim yang berakal dan berpengetahuan akan mengetahui bagaimana bersikap dalam mengajak orang lain kepada kebenaran.
[Kitabud Da’wah (5), Syaikh Ibnu Utsaimin, (2/155-156 – Fatwa-Fatwa Terkini, jil 2, hal.267]
Monday, 20 October 2008
~ Dengan Apa Dakwah Dimulai ~
Posted by NbI @ NuRiHSaN at 12:14 pm
Labels: ~ Ilmu Dan Dakwah ~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment