MENGENAL INDAHNYA ISLAM...

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Thursday, 8 April 2010

~ Ketika IKHLAS berbicara ~


Wahab bin Munabbih berkata, “Bagian terbuka dan bagian tersembunyi itu ibarat daun dan akar pohon. Bagian terbuka adalah daunnya dan bagian tersembunyi adalah akarnya. Jika akarnya sakit, maka binasalah pohon itu secara keseluruhan; daun dan batangnya. Dan jika akarnyanya sehat, maka sehatlah pohon itu secara keseluruhan; buah dan daunnya. Jadi, apa yang tampak pada pohon itu akan senantiasa baik selama akarnya masih tersembunyi dan tidak terlihat sedikit pun darinya. Begitu pula agama akan senantiasa baik selama ia memiliki bagian tersembunyi yang baik, yang dengan itu ia membenarkan Allah pada bagian terbukanya. Karena bagian terbuka bisa bermanfaat bagi bagian tersembunyi yang baik, sebagaimana akar pohon bisa mendapatkan manfaat dari kebaikan cabangnya. Jika kehidupan pohon itu berasal dari akarnya, maka cabangnya adalah perhiasan dan kecantikkannya. Dan jika bagian tersembunyi adalah pengendali agama, maka bagian terbuka berperan menghiasi dan mempercantik agama, manakala seorang mukmin melaksanakannya semata-mata untuk mendapatkan ridha Tuhannya ‘Azza wa Jalla.

Sufyan berkata bahwa ada sebuah ungkapan yang menyatakan, “Barangsiapa bagian tersembunyinya lebih baik daripada bagian terbukanya, maka itulah keutamaan. Dan jika bagian tersembunyinya lebih jelek daripada bagian terbukanya, maka itulah kezhaliman.”

Sufyan berkata, “Aku mendengar keterangan bahwa orang yang beramal secara sembunyi-sembunyi akan terus-menerus dioada oleh setan sampai berhasil dikalahkan, sehingga amal tersebut dicatat sebagai amal yang dilakukan secara terbuka. Kemudian setan tidak berhenti menggodanya, hingga ia merasa ingin dipuji. Akhirnya, amal tersebut dihapus dari catatan amal yang dilakukan secara terbuka dan ditetapkan di dalam catatan riya’.”

Abdullah bin Mubarak berkata, “Jika ada dua orang berteman di perjalanan, lalu salah satunya ingin mengerjakan shalat 2 rakaat namun ia mengurungkannya kerana temannya, maka itu adalah riya’. Dan jika ia melaksanakannya karena temannya, maka itu adalah syirik.” [Hilyatul Auliya’]

0 comments: