MENGENAL INDAHNYA ISLAM...

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Tuesday, 12 May 2009

~ Setinggi Cita Wanita Perindu Syurga ~

بسم الله الرحمن الرحيم

- Bercita-cita tinggi merupakan Karekter Islam – Bhg 2

Cita-cita tinggi akan mengantar sseseorang pada kebaikan tanpa dikurangi –dengan izin Allah Ta’ala. Berhias dengan cita-cita tinggi akan menghalangi seseorang dari angan-angan dan perbuatan hina,dan mencegah dari jurang kehinaan,kerendahan dan kemalasan.

Inilah pentingnya bercita-cita tinggi agar cita-cita tinggi itu benar-benar menjadi reputasi sesorang wanita shalihah. Jadi meskipun dalam waktu luang, ia tetap berada dalam petunjuk Nabi صلى الله عليه و سلم dan tidak berada dalam jurang kehinaan.

Faktor-Faktor Penting Bagaimana Meninggikan Cita-Cita dan Mengantisipasi Agar Sebuah Cita-Cita Tidak Menjadi Lemah

1. Ilmu dan Pengetahuan: Seorang muslimah setiap kali bertambah ilmunya, maka akan bertambah pula pemahamannya terhadap kehendak Allah سبحا نه و تعالى dan menjadi tinggi cita-citanya. Ilmu akan meningkatkan cita-cita seseorang, menyelamatkan penuntutnya dari lembah kehinaan, serta menjernihkan niat.

Dr. Nashir bin Sulaiman Al-Umar berkata, “Setiap kali ilmu syar’i yang dimiliki seorang muslim lemah (sedikit), maka akan banyak peluang baginya untuk mudah tertimpa hal-hal yang membuatnya lemah. Hal tersebut disebabkan oleh kebodohannya terhadap dalil-dalil syar’i yang dapat memotivasi seseorang untik beribadah, memiliki ilmu dan menggalinya."

2. Menginginkan Akhirat dan Ingat Mati: Agar wanita muslimah mempunyai cita-cita tinggi menuju Allah سبحا نه و تعالى, hendaklah ia menyatukan segala cita-citanya hanya tertuju kepada akhirat dan yang menjadi tujuan hidupnya adalah pokok cita-cita itu, demikian pula ia menjadikan hal tersebut sebagai pandangan hidupnya, bahkan menjadi hidupnya yang sebenarnya, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

“Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS: Al-Israa’: 19)

Hendaklah seorang muslimah meningkatkan cita-citanya terhadap Allah dan seyogianya ia memperbanyak mengingat kematian, kerana itu dapat memotivasi dirinya untuk banyak beramal shalih, menjauhi negeri yang penuh tipuan (dunia), menginstrospeksi diri, memperbaiki taubat dan membangun tekad untuk tetap isitqamah.

3. Memohon Kepada Allah Agar Diberi Cita-cita yang Tinggi: Sungguh amat jelas bagi orang-orang yang berakal bahwa doa mempunyai posisi penting dalam Islam. Doa merupakan ibadah yang paling agung, kerana dengan berdoa membuktikan bahwa seorang hamba itu benar-benar lemah dna butuh kepada Allah. Dengan berdoa, ia mengembalikan segala urusannya kepada Dzat penciptanya, ia merendahkan diri di hadapan Allah, dan meminta keperluannya dengan harap dan cemas. Oleh kerana itu doa memiliki pengaruh yang amat besar terhadap ruhani ssesorang dan fitrahnya.Itulah puncak ketinggian sebuah ibadah serta tujuannya.

4. Berpindah Dari Lingkungan yang Mengendurkan Semangat: Tidak dinafikan bahwa lingkungan yang ada disekeliling manusia mempunya pengaruh terhadap jasmani. Jika lingkungan itu mengendurkan semangat, menyebabkan kemalasan, kelemahan dan membuatnya melakukan tindakan yang sia-sia, maka seseorang harus menjauhi lingkungan tersebut.

Yang sangat diperlukan oleh seseorang agar dapat memperbaiki lingkungan dan meninggikan cita-citanya adalah segera bertaubat. Dengan jalan itulah hatinya boleh bersatu kembali, kualitaasnya membiak dan cita-citanya berpadu sehingga ia dapat menghadapai pola hidup baru dengan kejujuran dan tekad yang mulia.

5. Sabar dan Menyabarkan Diri: Jalan untuk menuntut ilmu, beribadah dan menyeru manusia kepada Allah adalah jalan yang amat sulit lagi sukar. Dikellilingi banyak ujian dan kesulitan.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk jannah, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar?” (QS: Ali Imran: 142)

“Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka.” (QS: A-Qashash: 54)

Kerana sifat sabar memiliki pengaruh yang besar akan keteguhan seseorang dalam menapaki sebuah jalan, menjaga diri agar tidak tergelincir, menyimpang, tergesa-gesa dan lemah.
Sekiranya kesabaran tidak mengantarkan sesorang kecuali pada tingkat kecintaan, maka itu sudah cukup sebagai sebuah kemuliaan, serta perolehan yang amat agung.

6. Berteman dengan orang-orang yang bercita-cita tinggi dan menelaah kisah-kisah mereka: Sesungguhnya faktor paling dominan yang dapat meninggikan sebuah cita-cita adalah; apabila seorang muslimah beteman dengan muslimah lainnya yang memiliki kesungguhan dalam beribadah, menuntut ilmu dan beramal. Senantiasa memperhatikan nasihat-nasihatya lalu mengikutinya. Meniru serta mengikuti jejak para wanita mulia juga dapat menguatkan tekad seorang muslimah.

Menghayati dan menelaah kisah para wanita shalihah dapat mengasah cita-cita orang-orang yang malas,juga dapat menggerakkan tekad mereka kepada kesungguhan. Sesungguhnya, apabila sesoerang melihat temannya mengunggulinya dalam soal ibadah, kezuhudan, kebudayaan dan perilakunya, biasanya hal itu akan memberi pengaruh terhadap dirinya, inilah tabiat jiwa manusia.

7. Menetapkan target dalam meraih cita-cita tinggi: Tidak ada tujuan yang paling mulia dan agung melainkan meraih ridha Allah سبحا نه و تعالى dan jannahNya.

Usaha untuk mewujudkan cita-cita yang tinggi akan menghadiahkan kepada seseorang tiga perkara –dengan izin Allah -:

1. Derajat yang tinggi di akhirat
2. Teguh di jalan yang benar
3. Sebutan dan sanjungan yang baik sesudah kematian, berupa doa dari orang-orang shalih serta permintaan ampunan dari orang-orang yang meminta ampun.

Ketahuilah! Sekiranya tujuan anda tercapai sementara itu adalah tujuan yang agung dan tinggi, sungguh anda telah meraih keberuntungan yang besar dan agung.
Wallahul Muwaffiq

[Dipetik dari buku “Setinggi Cita Perindu Surga” buah karya Isham bin Muhammad Asy-Syarif, Terbitan Pustaka At-Tibyan, Disember 2007]