Bagaimanakah perasaan seseorang yang engkau beri bantuan kewangan, atau engkau beri hadiah yang berharga, atau engkau beri kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan?...atau engkau lakukan kebaikan dunia apapun terhadap mereka.
Tentu ia tidak akan melupakan kebaikanmu seumur hidup, ia akan selalu mengingatmu pada setiap waktu dan kesempatan!
Lalu, bagaimanakah respon mereka ketika engkau berikan kepada mereka “hadiah” yang sangat besar nilainya, kebaikan yang sangat berharga, dimana manfaatnya akan selalu ia rasakan tidak hanya di dunia ini saja, namun sampai di akhirat kelak dan ketika bertemu dengan Tuhannya, bahkan menjadi sarana yang menghantarnya masuk surga, atau tangga yang menghubungkannya mencapai surga Firdaus yang paling tinggi dengan izin Allah?!!
Ketahuilah,”hadiah agung” tersebut adalah seruan kepada seseorang untuk mengikuti risalah Allah di muka bumi. Menyadarkannya akan tujuan manusia diciptakan di bumi, mengajarkannya cara memenuhi kewajiban, mengenalkan kepadanya akhlak yang mulia, mengarahkannya untuk melakukan amal shalih, menjauhkannya dari maksiat, dan menyelamatkannnya dari kekafiran, jika ia non muslim.
Kemudian apa yang akan engkau rasakan, ketika melakukan tugas mulia ini, lalu engkau melihat hasilnya yang dengan sebab dirimu ia mendapatkan hidayah atau mendapatkan pendidikan?
Bukankah engkau akan merasakan kebahagiaan yang tiada tara, kegembiraan yang tak terkira, keceriaan yang memukau dan kenyamanan yang tak tergambarkan?
Semua ini akan memotivasi setiap muslim dan muslimah untuk menjalani kewajiban yang agung ini, untuk membagikan “hadiah” yang termahal tersebut kepada orang-orang yang berada disekitarnya secara cuma-cuma tanpa mengharap balasan maupun imbalan apapun…baik untuk orang-orang non muslim dengan menghantarkannya kepada hidayah Islam. Sedangkan untuk orang-orang muslim dengan memberikan bimbingan dan nasehat!
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang bermaksud, “Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata:”Sesungguhnya aku termasuk orang-orang menyerah diri?” (QS.Fushilat: 33)
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Bahwa Allah memberi hidayah kepada seseorang melalui dirimu, sungguh hal itu lebih baik dari pada engkau memiliki unta merah.” (HR Bukhari & Muslim)
Beliau juga bersabda, “Barangsiapa menyeru kepada kebaikan – hidayah, maka baginya pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, yang hal itu sama sekali tidak mengurangi pahala mereka sama sekali,” (HR Muslim)
Jika engkau telah rela menjadi salah satu personil yang memanggul pemantik cahaya dan hidayah ini, maka tidaklah penting bagi anda untuk menjadi seseorang yang mampu menyampaikan materi atau makalah, tidak juga harus menjadi orang yang mampu mengarang buku, tidak juga untuk menjadi orang yang mampu berceramah, akan tetapi engkau bisa dan mampu melaksanakan tugas ini dengan berbagai sarana dengan usaha sekecil apapun, dan anda mampu melakukannya setiap saat.
Jika demikian halnya, maka marilah kita berlomba-lomba untuk menunaikan tugas para nabi, para rasul, dan orang-orang terpilih, agar kita berbahagia di dunia dan di akhirat, juga untuk membahagiakan orang-orang yang melalui perantaraan kita mereka dapat masuk Islam dan mendapatkan hidayah. [Petikan dari buku ‘Melejit Potensi Diri’ oleh Abdullah bin Abdul Aziz Al-‘Aidan, ms 174-177]
Wednesday, 8 April 2009
~ Jadilah Penyeru Kebaikan ~
Posted by NbI @ NuRiHSaN at 11:10 am
Labels: ~ Ilmu Dan Dakwah ~
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment