بسم الله الرحمن الرحيم
“Subhaanakallahumma wa bihamdika ayshadu al-laa ilaaha illaa Anta astaghrifuka wa atuubu ilaika”
Sehari semalam, seorang Muslim menghadiri banyak majelis, maka berikut ini rincian dari hal itu:
1. Saat makan yang banyaknya tiga kali. Tidak diragukan lagi bahwa anda biasanya bercakap-cakap dengan teman anda.
2. Ketika melihat seorang, entah teman atau tetangga anda, tentu anda berbicara dengannya sekalipun mungkin sambil berdiri.
3.. Ketika anda duduk dengan teman atau saudara di tempat kerja atau di kelas.
4. Saat anda duduk bersama istri dan anak-anak sambil mengobrol dan bercengkarama dengan mereka.
5. Ketika anda berada dalam perjalanan di kendaraan dengan istri atau orang lain.
6. Saat anda menghadiri suatu pengajian, atau ceramah.
Perhatikanlah – semoga Allah memelihara anda, berapa kali anda membaca doa kaffarat mejelis tersebut? Dengannya berarti anda selalu berkomunikasi dengan Allah Ta’ala. Banyak kali anda memuji Dia dan menyucikanNya dari hal-hal yang tidak layak tatkala anda membaca: “Subhaanakallahumma wa bihamdika…”
Berapa kali pula anda memperbaharui taubat dan istighfar pada hari dan malam itu dengan anda mengucap: “Astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Juga berapa kali anda mengakui wahdaniyat (kemahaesaan) Allah Ta’ala baik dalam rububiyah, dalam uluhiyah maupun dalam asma was-sifat (nama dan sifat) sewaktu anda membaca: “Asyhadu al-laa ilaaha illaa Anta.” Dengan anda membaca kalimat tersebut. berarti pada siang dan malam anda selalu berada dalam tauhidullah, dalam istighfar, taubat dan penyucian terhadap Allah.
Berapa kali pula anda memperbaharui taubat dan istighfar pada hari dan malam itu dengan anda mengucap: “Astaghfiruka wa atuubu ilaika.” Juga berapa kali anda mengakui wahdaniyat (kemahaesaan) Allah Ta’ala baik dalam rububiyah, dalam uluhiyah maupun dalam asma was-sifat (nama dan sifat) sewaktu anda membaca: “Asyhadu al-laa ilaaha illaa Anta.” Dengan anda membaca kalimat tersebut. berarti pada siang dan malam anda selalu berada dalam tauhidullah, dalam istighfar, taubat dan penyucian terhadap Allah.
Adapun keuntungan dari melafalkan wirid tersebut adalah, dosa yang terjadi di majelis tersebut dihapus.
Sementara Ibnul Qayyim rahimahullah mengungkapkan sebagai berikut, “Jumpa dengan ikhwah itu ada dua jenis: pertama, jumpa dan berkumpul untuk hiburan yang menghabiskan waktu. Ini bahayanya lebih besar dari manfaatnya, setidaknya hati menjadi rusak dan waktu habis poercuma. Kedua, jumpa dan berkumpul untuk bekerja sama dalam menempuh jalan keselamatan dan saling berwasiat tentang haq. Ini merupakan keberungtungan terbesar.”
[1000 Sunnah Harian Rasulullah -Khalid al-Husainan]
0 comments:
Post a Comment