MENGENAL INDAHNYA ISLAM...

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Sunday, 10 January 2010

~ Ingin merasa tenang dalam jiwa....??


Ingin merasa tenang dalam jiwa..damai dalam hati…..??

Diantara faktor yang memantapkan dan selamatnya aqidah di dalam jiwa ahlus sunnah adalah, bahwa jiwa ahlus sunnah merasa begitu tenang dengan aqidah ini. Setiap orang dari mereka merasakan kedamaian di dalam hatinya, ketenangan di dalam jiwanya, kesenangan dan kebahagiaan, bahkan juga kegembiraan dan kelezatan dengan aqidah yang haq ini, yang Allôh Tabâroka wa Ta’âlâ anugerahkan kepadanya. Hal ini tidak akan dapat ditemukan pada seorang pengikut hawa nafsu dan amatlah jauh dirinya.
Allôh Tabâroka wa Ta’âlâ berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ١٣:٢٨

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS ar-Ra’du : 28)

Di dalam jiwa mereka terdapat ketenangan yang sempurna dan kedamaian yang besar terhadap aqidah yang benar ini, yang mereka peroleh dari Kitab Rabb mereka dan sunnah Nabi mereka Shallâllâhu ‘alaihi wa Sallam. Berkenaan hal ini, Ibnul Qoyyim rahimahullâhu berkata di dalam kitabnya ash-Showâ’iqul Mursalah :

“Tetap dan mantapnya hati terhadap sesuatu, hal ini tidaklah akan terjadi melainkan disertai dengan keyakinan, bahkan dengan benar-benar yakin (‘ainul yaqîn). Karena itulah anda dapati hatinya ahlus sunnah, merasa tenang dengan iman kepada Allôh, Asmâ` dan Shifât-Nya, serta perbuatan-Nya, kepada malaikat-Nya dan hari akhir. Tidak goyah ketenangan mereka di dalam keimanan ini dan tidak pula bimbang.” (Ash-Showâ’iqul Mursalah II/741)

Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyah rahimahullâhu berkata:

“Adapun ahlus sunnah dan ahli hadits, tidak ada seorangpun ulama atau orang awam mereka yang shalih, yang diketahui menarik kembali pendapat dan aqidahnya sama sekali. Bahkan mereka adalah manusia yang paling sabar dengan pendapat dan aqidahnya, walaupun mereka diuji dengan berbagai ujian dan fitnah. Dan demikian inilah keadaan para nabi dan para pengikut mereka terdahulu.”

‘Abdul Haq al-Isybîlî rahimahullâhu berkata :

“Ketahuilah, bahwasanya sū’ul khâtimah –semoga Allôh Ta’âlâ melindungi kita darinya- tidak pernah didengar dan diketahui terjadi pada orang-orang yang lurus zhahirnya dan baik bathinnya, dan hanya milik Allôhlah segala pujian. Sesungguhnya ia hanya terjadi kepada orang yang memiliki aqidah yang rusak, terus menerus di dalam dosa besar, dan mendahulukan keangkuhan.”
(Dicuplik oleh Ibnul Qoyyim di dalam al-Jawâbul Kâfî hal. 198).

dan jiwa pun merasa tenang dengannya………walhamdulillah

(Petikan dari buku ”15 FAKTOR MANTAPNYA AQIDAH” oleh Fadhîlatu asy-Syaikh ‘Abdur-Razzâq bin ‘Abdil Muhsin al-‘Abbâd)

0 comments: