MENGENAL INDAHNYA ISLAM...

الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Tuesday, 12 August 2008

~ Anda Stress? Ayuh! Ikutlah Kiat-Kiat (Cara-Cara) Mengatasi Stress. ~

بسم الله الرحمن الرحيم

Anda Stress? Ayuh! Ikutlah Kiat-Kiat (Cara-Cara) Mengatasi Stress.

Sesungguhnya karekteristik kehidupan dunia ini selalu diliputi oleh kegelisahan dan kesedihan yang dirasakan oleh setiap insan. Dunia ini adalah tempat ujian, tempat perjuangan dan tempat pengorbanan.

Perasaan sedih dan gelisah yang dirasakan oleh manusia itu bertingkat-tingkat sesuai dengan kondisi mereka dan beban tanggung jawab yang diemban oleh masing-masing individu. Semakin tinggi derajat dan kedudukan seseorang disisi Allah, maka semakin berat ujian dan cobaan yang diberikan. Kerana Allah akan menguji keimanan dan ketabahan hamba yang dicintaiNya.

Larut dalam kesedihan bukanlah sikap yang bijak,bahkan merupakan bentuk sikap yang dilarang. Namun kita dianjurkan agar dapat menyikapi setiap cobaan,ujian dan musibah yang datang dengan penuh ketabahan, serta dapat mengambil hikmah di balik semua itu.

Di dalam buku yang bertajuk ‘22 Kiat Mengatasi Stress’, Penulis: Muhammad Shalih al-Munajjid, Penerjemah: Futuhal Ariffin, Lc, Terbitan Darus Sunnah Press, memerangkan tentang obat-obat penghapus kesdihan, kesedihan dan stress sesuai dengan tuntutan syariat Islam.

Insya Allah di bawah ini akan dilampirkan beberapa kiat sahaja. Jika ingin mengetahui lebih lanjut lagi, Baca Buku Baru Tau:

Menghiasi Diri Dengan Keimanan dan Amal Soleh: Orang mukmin yang beriman kepada Allah dengan keimanan yang benar,kemudian nilai-nilai keimanan itu diterapkan dalam amal-amal soleh,selalu menjaga kebaikan hati dan akhlak, mereka akan selalu menerima dengan ikhlas atas segala ujian dan cobaan, mensyukuri nikmat yang datang,dan mempergunakan nikmat itu untuk hal-hal yang bermanfaat. (AQ: An-Nahl:97)

Disebalik musibah ini, mereka akan mempunyai kekuatan dan ketegaran dalam jiwa dan pengharapan atas karunia Allah dan pahala dariNya, sebagaimana maksud hadits Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam:
“Sungguh menakjubkan anugerah yang diberikan kepada seorang mukmin, sesungguhnya semua masalah (urusannya) adalah merupakan kebaikan, hal ini tidak dimiliki kecuali hanya oleh orang mukmin saja. Jika ia menerima nikmat, kemudian bersyukur maka baginya kebaikan (pahala), dan jika ia tertimpa musibah kemudian bersabar maka baginya (pahala) pula.”
(HR Muslim dalam kitab Shahihnya no.2999)

Hendaknya Seorang Hamba Menjadikan Akhirat Sebagi Tujuan Hidupnya: Ibnu Qayyim berkata, “Jika seorang hamba ketika diwaktu pagi dan sore tidak terlintas dalam hatinya kecuali (ketergantungan) kepada Allah semata, maka Allah akan menanggung semua hajatnya, dan menanggung setiap apa yang diresahkannnya, dan memenuhi hatinya dengan apa yang ia cintai, dan menjadikan lisannya untuk selalu mengingatiNya, dan anggota tubuhnya untuk selalu taat kepadaNya. Dan barangsiapa yang diwaktu pagi dan sorenya menjadikan dunia sebagai tujuan hidupnya, maka Allah akan menjadikan kegelisahan,kesedihan dan duka cita dibebankan kepadanya. Allah akan menyibukkan hatinya dengan kecintaan kepada makhluk, dan lisannya berpaling dari bezikir kepada Allah. Anggota tubuhnya berpaling dari ketaatan kepada Allah untuk mengabdi kepada mereka,ia bersungguh-sungguh seperti giatnya binatang liar menangkap mangsanya. Maka setiap orang yang menolak ubudiyahnya kepada Allah serta ketaatan dan mahabbah kepadaNya,maka ubudiyahnya akan diisi dengan ubudiyah kepada makhluk, serta cinta dan khidmat kepadanya.

Berdoa Kepada Allah Ta’ala: Doa itu sangat bermanfaat dan juga dapat menjadi obat. Dari Anas bin Malik, dia berkata: ‘Saya pernah mnejadi pelayan Rasulullah, ketika beliau sakit maka saya sering mendengar beliau membaca doa berikut, “Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari kesedihan dan kesusahan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kebakhilan dan kebodohan serta dari lilitan hutang dan penguasaan seorang.” (HR Bukhari di dalam Al-Fath no.2893)

Allah berfirman yang bermaksud: “Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahawasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”
(QS: Al-Baqarah: 186)

Banyak lagi doa-doa yang diajarkan Rasulullah ketika dalam kesedihan, kegelisahan dan kesusahan. (Boleh juga rujuk buku 'Hisnul Muslim')

Tawakkal Kepada Allah Ta’ala dan Menyerahkan Segala Urusan KepadaNya: Maka barangsiapa yang mengetahui bahwa Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu, bahwa Allah Maha Kuasa dalam setiap pengaturan, dan pengaturan Allah atas hambaNya, lebih baik dari pengaturan hambnya atas dirinya sendiri. Allah mampu mengatur hambaNya sesuai dengan kehendak Nya, sehingga dengan sikap dan penyerahan diri seperti itulah hati lepas dari kesedihan, lepas dari duka cita dan kegelisahan.. Ia akan menyerahkan segala hajat dan kemaslahatan diri kepadaNya,ia melihat besarnya kasih sayang, rahmat dan kebaikanNya. Kerana ia telah menyerahkan segala perhatian kepadaNya, menjadikanNya sebagai pusat segala perhatian, maka segala perhatian dan hajat akan ditanggung olehNya. Maka alangkah indah kehidupannya, alangkah nikmat hatinya dan alangkah senang dan bahagia perasaannya.

Maka orang yang bertawakkal kepada Allah Ta’ala, hatinya akan tegar dan tidak akan gelisah, tidak terpengaruh oleh fenomena kejadian dan peristiwa, kerana ia tahu bahwa sikap seperti itu merupakan tanda lemahnya jiwa dan sebuah ketakutan yang tidak bermakna.Dan ia tahu bahwa Allah telah menjamin bagi orang yang bertawakkal kepadaNya.

Selalu Melakukan Aktifitas yang Bermanfaat, Memusatkan Perhatian Dengan Pekerjaan yang sedang Dilakukan, Tidak Terlalu Gelisah Memikirkan Pekerjaan Dimasa Mendatang dan Tidak Larut Dalam Kesedihan Dimasa Lalu: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menjaga hal-hal yang bermanfaat disetiap saat, memohon pertolongan kepada Allah, tidak takluk dengan belenggu kemalasan, pasrah dengan peristiwa-peristiwa masa lalu dan pasrah dengan semua ketentuan Allah dan kekuasaanNya.

Dalam sebuah hadits Muslim menunjukkan tentang upaya untuk menghilangkan sebab-sebab yang dapat mendatangkan kegelisahan, dan sebab-sebab yang dapat mendatangkan kesenangan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara melupakan masa lalu yang menyedihkan, dan menyadari bahwa tenggelam dalam kesedihan itu merupakan sikap yang sia-sia dan bentuk kebodohan. Maka ia berusaha untuk menjauhkan hatinya terhanyut dalam pikiran-pikiran yang mengganggu itu, dan berusaha menghilangkan kegelisahan yang akan dihadapinya.
Kekhawatiran-kekhawatiran itu dapat berupa rasa takut atas kefakiran, kesuraman masa depan dan sebagainya. Hal ini kerana ia mengetahui bahwa masa depan adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui, menyangkut hal-hal baik dan yang buruk, dan yang enak maupun tidak enak, semua itu ada ditangan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Demikianlah di antara beberapa kiat-kiat menghindari stress, semoga kita mendapat manfaat dan kami memohon kepada Allah Ta’ala semoga melepaskan kami dari kegelisahan, melepaskan kami dari kesulitan, dan melepaskan kami dari segala duka cita. Sesungguhnya Dia yang Maha Mendengar, Dia yang Maha Hidup dan Maha Berdiri sendiri.

0 comments: